Tidak selalu berpikir positif??


Yach sekali lagi menjalani hidup bro,, berpikir negatif itu pasti salah tapi berpikir positif terus tidak akan selalu membawa kebaikan juga, jadi gimana donk,,,?? OK…Kamu pasti pernah mendengar tentang pentingnya berpikir positif. Bahkan mungkin, hampir semua umat manusia yang hidup di abad ini pernah mendengarnya. Dan menerapkannya. Dan memetik keuntungan darinya.

Yupz….. Berpikir positif memang baik. Penting dan bermanfaat, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain, demikian dikatakan oleh para ahli. Sayangnya, berpikir positif pun mempunyai sisi lemah yang dapat merusak keseimbangan hidup kita.

Hidup adalah sebuah keseimbangan. Selalu ada sisi bertentangan untuk setiap bidang kehidupan. Kerja keras yang tak diimbangi istirahat yang cukup bisa berakibat fatal. Makanan enak tanpa diimbangi olahraga mengakibatkan banyak orang mati sebelum waktunya. Gaya hidup mewah tanpa diimbangi filosofi hidup hemat membuat kita bangkrut. Bahkan cinta tanpa disiplin akan menghasilkan anak-anak yang manja dan suka memberontak. Semua bidang menuntut keseimbangan dalam hidup kita!

Jika kamu menganggap berpikir positif adalah segalanya, kamu perlu mempertimbangkannya kembali. Berpikir positif menuntut kita memandang segalanya dari sisi positif. Namun bagaimana dengan sisi negatifnya? Apakah kita lantas bisa mengabaikannya? Berikut ada 7 hal lain yang perlu kita pertimbangkan selain berpikir positif..
1.    Berpikir benar
Sejujurnya, agak susah menjabarkan tentang berpikir benar, karena kebenaran di jaman ini telah bergeser nilainya. Kebenaran selalu bersifat relatif, tergantung siapa yang memandang. Kita bisa bicara dengan dua orang yang bermusuhan dan masing-masing akan mengatakan diri mereka benar, lengkap dengan segala penjelasan mendetail tentang kisah menurut versi mereka. Kamu perlu mengikuti kata hatimu dalam hal ini. Definisikan apa yang benar sesuai dengan nilai-nilai dalam hidupmu. Jika 'benar' dalam lingkunganmu berarti mengurangi hak orang, kamu tahu apa artinya. Jika benar berarti membela yang bayar, memanjat ke atas dengan menginjak leher orang, menjatuhkan orang lain dengan segala cara, atau hal-hal semacam itu, kamu harus memutuskan apa yang akan kamu lakukan. Jika perlu, keluar dari sana dan cari lingkungan yang bisa membuatmu bertumbuh jadi lebih baik!
2.    Berpikir mulia
Apa komentarmu ketika melihat orang mengucapkan kata-kata kasar yang tak sepantasnya diucapkan? Biasanya sih, dengan heran dan takjubnya kita akan mengatakan 'Duh, penampilannya keren, jabatannya oke tapi mulutnya kok nggak berpendidikan ya..'.
Rupanya, pendidikan itu mempengaruhi kelakuan seseorang. Diharapkan, dengan semakin terdidiknya seseorang, akan semakin tinggi pula martabat dan sikap moralnya. Namun dalam kenyataannya, tidaklah selalu demikian. Banyak orang mengaku berpendidikan, namun sikap mereka menyatakan sebaliknya. Ternyata, karakter jauh lebih penting daripada pendidikan. Kamu bisa mencari ilmu sampai ke ujung dunia, tapi tanpa karakter dan nilai-nilai yang baik dalam hidup, kamu akan tetap diragukan orang. Kamu tidak semata dinilai dari tampilan atau rupa, atau berapa deret nol yang tertera di buku tabunganmu, tapi karakter dan integritasmu menentukan penghargaan orang terhadap dirimu yang sesungguhnya. Jangan hanya berpikir positif, berpikirlah mulia.
3.    Berpikir adil
Sahabatmu nyata-nyata bersalah, sementara orang yang kamu musuhi ternyata benar. Siapa yang akan kamu bela? Akankah kamu tetap mengatakan 'Hidup persahabatan!' dan menelantarkan nilai-nilai pribadimu? Keadilan mungkin tidak berpihak bagi banyak orang sementara ini. Namun itu bukan alasan bagi kita untuk tidak bersikap adil. Kejarlah keadilan. Berikan pada tiap orang apa yang menjadi haknya. Bersikaplah adil walaupun hidup tampaknya tidak adil bagimu, karena selama bumi ini ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai. Apapun yang kamu tabur akan kamu tuai. Ini adalah hukum alam yang tak dapat dibatalkan, jadi kamu perlu menetapkan bagi dirimu untuk selalu berpikir, berkata dan berbuat adil.
Berpikir adil juga menuntutmu untuk menempatkan diri dalam perspektif yang tepat. Jangan hanya berpikir positif. Berpikir jugalah dengan kewaspadaan. Jangan menerima segala sesuatu sebagaimana adanya (mentah-mentah), karena seringnya, yang tampak bukanlah yang sebenarnya. Orang yang hanya berpikir positif (tanpa kewaspadaan dan kebijaksanaan) akan mudah dibohongi. Pikirkan juga kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi sebelum kamu mengambil keputusan. Mungkin niatmu baik. Tapi tidak demikian halnya dengan banyak orang lain di sekitarmu. Sangat perlu untuk menguji setiap kalimat atau tindakan atau sikap yang diarahkan pada kita.
4.    Berpikir suci
Pacarmu mengajakmu begituan dan kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan. Kamu pikir, berpikir positif bisa membantumu memecahkan masalah. Tunggu dulu. Berpikir positif? Positif bagi siapa? Bagi kamu? Bagi dia? Bagi hubungan cinta kalian? Lalu bagaimana dengan masa depanmu? Calon pasangan hidupmu? Orang tuamu? Integritasmu? Dalam hal ini, berpikir suci sepertinya lebih penting ketimbang 'berpikir positif', teman..
5.    Memikirkan yang manis (menyenangkan)
Prinsipnya, jika sesuatu tidak menyenangkan bagi semua pihak, maka jangan pikirkan atau lakukan hal itu. Buang semua hal buruk dari pikiran, hati dan jiwamu. Lakukan detoksifikasi dalam batinmu. Suatu saat, kamu akan berterima kasih pada dirimu sendiri karena telah melakukannya. Kamu akan menjadi lebih sehat, lebih bahagia, dan lebih sejahtera karenanya (ingat prinsip hukum ketertarikan?). Apapun yang kamu pilih untuk tinggal dalam pikiranmu, akan memenuhi hidupmu, dan itulah yang menjadi takdirmu. Kita sendiri yang menentukan takdir kita, kawan. Kita juga yang menentukan bagaimana kita akan mengisi dan menjalani hidup yang telah Tuhan berikan pada kita!
6.    Berpikir kreatif
Jika kamu menganggap hidup telah memperlakukanmu dengan tidak adil, pikirkan sebaliknya. Apa yang akan terjadi jika pengalaman buruk tak terjadi padamu? Akankah hidupmu berbeda? Akankah kamu menjadi pribadi yang lebih baik? Akankah kamu berkembang? Kadangkala, butuh pemikiran yang kreatif dan luas untuk memahami segala yang terjadi dalam hidup.
Jangan pernah menyalahkan diri atau keadaan, tapi belajarlah darinya. Kamu adalah murid yang harus terus belajar dan diuji di sekolah kehidupan agar naik tingkat, bukannya korban yang selalu menangis dan meratapi nasib. Kamu takkan belajar apapun dari tangisan dan keluh kesahmu.

Jika ada berita yang perlu didengar tentang kamu, maka berita itu hendaklah sesuatu yang sedap didengar, yang timbul sebagai hasil pikiran kreatifmu yang bermanifestasi dalam seluruh tindakan dan perkataanmu.
7.    Berpikir luar biasa
Sudah menjadi kecenderungan kita untuk berpikir standar. Jika sebuah ide ditolak, biasanya kita akan mundur dan mencari cara yang tepat agar ide tersebut lebih diterima. Padahal, menurut pepatah, jika ide Anda dipuji orang, biasanya ide itu biasa saja dan tidak istimewa. Jika ide Anda ditertawakan orang, biasanya ide itu ide yang luar biasa.
Jangan takut berpikir luar biasa. Orang lain menertawakanmu dan menganggapmu pemimpi? Bangunlah. Buat impianmu jadi kenyataan. Orang lain mengatakan tidak mungkin? Jadikan itu tantangan. Orang lain katakan idemu gila? Tantang dirimu untuk mencobanya. Apapun yang kamu anggap bisa lakukan, kamu bisa melakukannya. Luaskan imajinasimu. Berkembanglah. Langit adalah batas kreativitasmu. Tuhan yang Maha Kreatif telah menaruh jejak keberadaanNya dalam diri kita dengan menempatkan pikiran yang tak terbatas dalam otak kita yang luar biasa. Pergunakanlah karuniaNya dengan maksimal. Berpikirlah luar biasa!

Ini bukan sanggahan dari teori berpikir positif yang terkenal itu. Hanya saja, selain berpikir positif, kita juga perlu lebih awas dan lebih bijaksana dalam menyikapi segala sesuatu yang terjadi. Seperti kata peribahasa 'Hendaklah kamu tulus seperti merpati dan cerdik seperti ular..'. Tanpa memikirkan segala kemungkinan dan sisi negatifnya, perencanaan yang terbaik pun dapat gagal. Hidup adalah sebuah keseimbangan, bukan? Jadi intinya mas bro di tuntut untuk berpikir positif dan juga berpikir negative dalam menjalani hidup..

Semoga bermanfaat bro,,

Baca juga :
1.    Apa yang harus kulakukan??
2.    Lahir dengan hidup pas-pasan??
3.    Tidak bersih diri??
4.    Siapakah aku??
5.    Bingung dengan jodoh??
6.    Tidak mempunyai karakter??
7.    Mengharapkan mimpi??

Tidak punya karakter??


Cobalah bercermin sebentar bro,,,aku sch orang yang punya karakter bagaimana yach,,,??
Kira-kira dengan karakter seperti ini, hidup aku berharga ga ych buat yang laen?? Ingat !!! Kamu bukanlah apa kata orang, Kamu bukanlah bagaimana yang terpancar dari wajah orang tuamu. Kamu berharga, bahkan tanpa prestasi atau keterampilanmu. Kamu ada, Kamu hidup dan itu sudah cukup untuk memperjuangkan keadaanmu. Jangan merasa rendah diri, Tuhan tak pernah membuat produk massal, Dia membuatmu secara personal dan lain dari yang lain. Buktinya, hanya ada satu Einstein di dunia, hanya ada satu daVinci, satu Beethoven, satu Bill Gates dan hanya ada satu kamu..

Konon, karakter jauh lebih penting daripada kepandaian atau kekayaan kita. Nggak peduli seberapa terampilnya seseorang, ia takkan bisa melangkah lebih jauh jika karakternya didapati bercacat. Pepatah lama yang menyatakan 'Sekali lancung ke ujian, seumur hidup tak dipercaya' sepertinya masih berlaku. Jika kamu ingin berhasil dalam hidup, pengetahuan, karier dan uang memang penting dan layak untuk dikejar, tapi tidak sepenting karakter yang ada dalam dirimu. Kamu bisa mengejar ilmu sampai ke ujung dunia. Kamu bisa menggunakan cara-cara yang tidak halal untuk mengumpulkan uang, namun karakter buruk tak bisa menipu. Suatu saat, ia akan menampakkan dirinya melalui tindakanmu. Kabar baiknya, karakter dapat diubah dan diperbaiki.

Berikut beberapa hal penting yang perlu dibangun dalam karakter kita:
1.    Percaya diri
Tidak bisa disangkal, ini kualitas yang mutlak perlu kita miliki. Diri kita takkan pernah naik melebihi tingkatan kepercayaan diri atau citra diri yang kita miliki. Bagaimana memiliki rasa percaya diri? Dengan memiliki penilaian yang baik atas diri sendiri. Banyak orang hidup jauh di bawah potensi mereka bukan karena tak mampu, melainkan karena menganggap diri mereka tak mampu.
Pandanglah dirimu dengan pandangan yang benar. Bukan dengan standar orang lain. Jangan selalu berusaha untuk menyenangkan setiap orang, terutama jika itu bertentangan dengan hati nuranimu. Kamu seharusnya bangga menjadi dirimu, karena jika bukan kamu yang menjadi dirimu, siapa lagi? Tidak ada orang yang seperti kamu, dan takkan pernah ada kamu di dunia ini. Hanya ada satu kamu dan takkan ada lagi yang seperti kamu. Sungguh menyedihkan jika seseorang harus menjadi peniru karena tidak percaya pada dirinya sendiri. Jadilah asli. Be authentic. Bukankah yang orisinal itu jauh lebih mahal ketimbang yang imitasi? Toh Tuhan tidak pernah menciptakan dua orang yang persis sama sepanjang sejarah. Jadi, mulailah berbangga menjadi dirimu. Percayalah pada dirimu sendiri. Hanya kamu yang bisa melakukan hal-hal yang bisa kamu lakukan. Mungkin orang lain berhasil dalam bidang tertentu, kamu tidak. Tapi orang lain pun belum tentu berhasil dalam bidangmu.
2.    Asertif
Banyak orang salah mengartikan asertif dengan agresif. Yeahh.. mungkin bunyinya mirip, tapi artinya beda. Agresif pada umumnya berarti tekad yang kuat untuk meraih suatu tujuan, atau bisa juga berarti karakteristik yang cenderung 'menyerang'. Sedangkan asertif pada dasarnya berarti keberanian untuk mengatakan tidak dan menuntut apa yang menjadi hak kita. Memang sih.. kebanyakan orang timur seringkali merasa 'nggak enak' atas banyak hal. Bahkan seandainya pun benar, pada umumnya kita akan menyerah dan mengikuti kata orang banyak, karena alasan 'nggak enak' tadi. Kita memang tidak terbiasa untuk mengutarakan pendapat pribadi kita karena rata-rata demikianlah budaya ketimuran pada umumnya. Jika orang tua, orang yang lebih tua atau senior kita menuntut begini, nggak mudah bagi kita untuk menolaknya dan melakukan yang bertentangan, bahkan walaupun seandainya kita benar. Okay, ada kalanya kita memang harus mematuhi mereka sebagai bentuk penghormatan kita. Tapi ada kalanya kita pun harus berani berdiri dan menyuarakan suara kita sendiri. Terutama jika itu berkaitan dengan hal-hal yang mendasar dan utama seperti nilai-nilai dan prinsip hidup.
Menjadi asertif tidak sama dengan menjadi pemberontak. Kita bisa kok memertahankan nilai kita sekaligus menjaga rasa hormat kita pada orang lain. Toh, cara kita bicara jauh lebih penting ketimbang isi pembicaraan kita. Dengan rasa hormat, kelemah-lembutan dan penuh kasih, kita bisa tetap bersikap asertif sekaligus menghormati orang lain. Jangan biarkan orang lain menganggapmu rendah hanya karena kamu masih muda. Memangnya orang muda nggak bisa apa-apa? Memangnya mentang-mentang masih muda, lantas orang bisa memerlakukanmu seenaknya? Patahkan paradigma ini dengan menunjukkan sikap yang baik dan pantas. Toh di jaman ini, seseorang bukan dihormati hanya karena umurnya, melainkan karena apa yang telah ia lakukan..
3.    Integritas
Duuhhh.. istilah apa lagi sih ini? Mungkin kamu bertanya demikian. Well.. integritas mungkin nggak ada terjemahan bakunya dalam bahasa Indonesia. Bahasa Inggris menyebutnya integrity. Mungkin karena itu lantas diterjemahkan menjadi integritas dalam bahasa kita. Wikipedia mendefinisikan integritas sebagai konsistensi dari tindakan, nilai, metode, ukuran, prinsip, dan harapan. Merriam Webster mengartikannya sebagai melekat kuat pada sebuah kode moral yang istimewa atau nilai-nilai yang artistik, atau kualitas dari keadaan yang utuh dan tak dapat terbagi (duuhh.. saya nggak ahli menerjemahkan niihh..).
Pada intinya, integritas berarti tidak curang, sama di luar maupun di dalam. Apa ada orang yang bisa melakukannya? Toh pada umumnya kita bisa berlaku baik di depan, namun bertingkah sebaliknya di belakang. Tidak demikian halnya dengan orang-orang yang memiliki integritas. Mereka akan bertindak sama, baik di depan maupun di belakang. Tidak munafik dan tidak terpecah. Mereka punya nilai-nilai kuat yang takkan tergoyahkan, apapun yang terjadi, dan berani mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata.
Bagaimana memiliki integritas?
Dengan memiliki rasa takut akan Tuhan. Jika seseorang takut akan Tuhan, ia tahu bahwa ada Tuhan di Sorga yang selalu memandang kepadanya. Orang bisa menipu CCTV di sebuah bank atau supermarket. Orang bisa mengelak dari interogasi penegak keadilan. Namun siapapun tidak bisa mengelak dari pandangan Tuhan. Kita perlu menyadari bahwa apapun yang kita lakukan dicatat dalam buku kehidupan. Mungkin sohibmu nggak tahu kamu menceritakannya di belakang, mamamu nggak tahu kamu suka menyimpan uang kembaliannya, papamu nggak tahu kamu suka keluar sembunyi-sembunyi pada malam hari, gurumu nggak tahu bahwa semua nilai yang kamu dapat bukanlah murni hasil karyamu. Kita bisa mengelabui semua orang di dunia tanpa diketahui oleh mereka, tapi kita tak bisa mengelabui Tuhan dan hati nurani kita.
Integritas perlu dikembangkan karena di situlah terletak harga diri kita sebagai manusia. Kamu boleh dinilai atas kinerjamu. Kamu boleh kalah dalam kontes kecantikan karena dianggap kurang luwes. Kamu boleh diragukan dalam hal potensimu. Tapi jangan pernah biarkan orang meragukan integritasmu, karena di situlah nilai dirimu yang sebenarnya (oke, kecuali kamu memang suka lain di depan lain di belakang, apa boleh buat.. ^^). Jika seseorang tak memiliki integritas, jangan pernah memercayakan dirimu (atau rahasiamu atau barangmu dsb) kepadanya. Percuma. Kamu akan kecewa. Carilah orang-orang yang memiliki integritas sebagai temanmu. Dan milikilah integritas dan berpeganglah kuat-kuat padanya. Percayalah, orang yang dapat dipercaya akan mendapat berkat yang jauh lebih besar ketimbang mereka yang curang. Ini adalah hukum kehidupan yang takkan bisa diubah. Tapi please.. mentang-mentang bicara tentang integritas, jangan lantas menyamakannya dengan kepolosan 'berpikir positif' dan menelan mentah-mentah semua kata dan tindakan orang. Mintalah hikmat dari Tuhan untuk memimpinmu dalam setiap langkahmu..


Semoga bermanfaat bro,,

Baca juga :
1.    Apa yang harus kulakukan??
2.    Lahir dengan hidup pas-pasan??
3.    Tidak bersih diri??
4.    Siapakah aku??
5.    Bingung dengan jodoh??
6.    Tidak selalu berpikir positif ??
7.    Mengharapkan mimpi??

Bingung dengan jodoh??


Nah,,,, ini bagi sobat-sobat yang masih dalam masa pacaran, kayaknya pas banget nich untuk di simak. Kalau penulis sendiri sch dah punya cucu bro,,,wkwkwkwk Untuk yang lagi serius pacaran, tapi bingung apakah hubungan  tersebut akan dilanjutkan atau tidak? Atau, mungkin ada beberapa orang yang naksir dan kamu harus memilih salah satu?

Kalo kamu lagi berkutat dengan urusan memilih jodoh, mungkin saran berikut bisa mas bro jadikan bimbingan,,,,oke. Mari kita coba kupas bersama ( emang pisang x ea,,, ) :
1.    Cari orang yang chemistrynya ‘dapet’ (sorry kalo bahasanya kacau.. chemistrynya dapet.. apaan tuh? -wkwkwkwk-)
Pokoknya kamu merasa klik dengannya dalam banyak hal penting, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan.
2.    Pasanganmu haruslah benar-benar punya visi yang sama untuk masa depan.
Trust me. This is really important. Kalo nggak, kalian nggak akan bisa sejalan nantinya.
3.    Selain saling mencintai, lebih baik pilih orang yang mencintaimu daripada orang yang kamu cintai.
Walaupun yang namanya cinta itu identik dengan pengorbanan, tapi alangkah menyakitkannya jika kamu maksa hidup dengan orang yang kamu cintai namun nggak pernah mencintaimu..
4.    Pertanyakan apa saja yang bisa dan tidak bisa kalian kompromikan.
Pikirkan : apa saja yang berani kamu korbankan untuk pasanganmu? Kalo kamu nggak berani mengorbankan sesuatu yang penting untuk kebersamaan kalian (karir misalnya) lebih baik jangan, deh. Tapi, jangan pernah korbankan HAL-HAL PRINSIPIL dalam hidupmu, seperti iman/kepercayaan, hubungan dengan orang tua, persahabatan, nilai-nilai, karakter dsb demi siapapun. Hal2 itu jauh lebih bernilai daripada sekedar cinta!
5.    Diskusikan pandangan kalian mengenai arti perkawinan.
Apakah hanya ingin melanjutkan keturunan, menyatukan 2 perusahaan, atau menjalani hidup dengan seseorang yang benar-benar berarti. Jika hal ini nggak dibahas dari awal, bisa-bisa banyak masalah nantinya. Tar kamu pengen langsung punya anak, pasanganmu masih sibuk dengan impian2nya, bakal berantem kan jadinya..
6.    Memasuki pernikahan itu ibarat membuka kotak Pandora. Kamu bisa menyesal melakukannya!
Ibarat kotak Pandora yang bikin penasaran, kita semua begitu terbuai dengan kisah-kisah yang berakhir dengan ‘… and they live happily ever after..’. Padahal, kita nggak tahu apa-apa tentang pernikahan yang sesungguhnya. Bagi banyak orang, menikah itu menyenangkan karena bisa berbagi kehidupan dengan orang yang kita cintai. Tapi bahkan cinta pun bisa luntur, makanya kita harus benar-benar memperhitungkan ‘untung-rugi’nya bukan hanya untuk 1-2 tahun, melainkan seumur hidup kita bro!
7.    Jangan ikut paksaan untuk cepat-cepat menikah.
Kita bisa kok be single and be happy. Yang keburu-buru itu biasanya kurang perhitungan. Kalo dulu seseorang harus menikah pada usia tertentu, sekarang mah asyik-asyik aja kali. Toh sudah ada kesetaraan gender. Bukan jaman wanita untuk tinggal di rumah dan mengurus rumah tangga. Juga kewajiban pria nggak hanya cari uang, tapi juga pada soal-soal rumah tangga yang sepele, lho.. Ini yang namanya pergeseran nilai-nilai sosial..
8.    Pasanganmu haruslah seorang yang benar-benar bisa membuatmu jadi diri sendiri
Jika saat bersamanya kamu jadi jaim, selalu ingin menampilkan yang terbaik dari dirimu, percuma diteruskan deh. Buat apa? Kamu hanya akan membohongi dirinya dan dirimu sendiri. Padahal kita tahu bahwa kebohongan bukanlah landasan dari hubungan yang kokoh, bukan?
9.    Berdoalah agar kamu dapat pasangan yang nggak hanya baik, tapi yang terbaik.
Kamu bisa memilih pasangan yang baik atau sangat baik, tapi segala yang terbaik itu datangnya dari sorga. Jadi untuk mengambil keputusan dalam hal ini, mintalah petunjuk pada Tuhan. Jika sampai kini yang terbaik belum juga datang, mungkin saatnya saja yang belum tepat.


Semoga bermanfaat bro,,

Baca juga :
1.    Apa yang harus kulakukan??
2.    Lahir dengan hidup pas-pasan??
3.    Tidak bersih diri??
4.    Siapakah aku??
5.    Tidak punya karakter??
6.    Tidak selalu berpikir positif ??
7.    Mengharapkan mimpi??

Siapakah aku??


Satu lagi dilema hidup bro,,,siapakah aku?? Waktu mas bro baru kelas 1 SD mungkin dalam pelajaran Bahasa Indonesia / IPS pernah di beri tugas memperkenalkan diri, betul ga bro,, (Aku Somad, Ayahku bernama Jafar, Ibuku bernama Aminah dan bla bla bla ampe slesai). Tapi maaf mas bro,,akunya bukan yang itu tapi aku dalam kapasitasnya sebagai pribadi yang di bentuk”” Kira kira mas bro masuk kategori mana ych,,,, (OK mari kita simak! )

'Siapakah Aku?' adalah pertanyaan yang paling banyak dicari di dunia ini. Banyak orang terlahir dengan tanda tanya yang besar akan dirinya.Terlepas dari apa latar belakang, sejarah, impian atau bakat kita, ilmu psikologi membagi manusia ke dalam 5 besar tipe kepribadian.
Inilah 5 besar tipe kepribadian tersebut :
1.        Extraversion (A)
Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain. Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam lingkungannya Extraversion dapat memprediksi perkembangan dari hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang rendah. Extraversion mudah termotivasi oleh perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap tenang dan menarik diri dari lingkungannya.
2.        Agreeableness (A)
Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk mengikuti orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki skor agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki value suka membantu, pemaaf, dan penyayang.
3.        Neuroticism (N)
Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain, mereka juga mengubah perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi. Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally reactive.
4.        Opennes (O)
Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk menyerap informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat openness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi, broadmindedness, dan a world of beauty. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan.
5.        Conscientiousness (C)
Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control, dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu, dan ambisius.Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic, membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukan sikap ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.

Kadang, kita merasa cemas karena kita begitu berbeda dengan tipe yang lainnya. Misalnya, jika kamu seorang pendiam sementara kamu berada di tengah lingkungan yang 'ramai', mungkin kamu akan menganggap dirimu 'beda'. Atau, kamu seorang yang sangat ekspresif dan asertif sementara orang lain di lingkunganmu begitu kaku dan tradisional. Padahal, tidak ada benar dan salah dalam kepribadian kita. Yang kita perlukan hanyalah ketrampilan untuk mengolah kepribadian yang kita miliki tersebut menjadi sebuah sumber daya yang potensial, nggak hanya bagi diri kita sendiri, tapi juga bagi lingkungan sekitar kita dan bagi dunia!

Ingatlah bahwa orang yang menjadikan dirinya sendiri lebih baik, akan menjadikan dunia lebih baik. Kamu nggak perlu menunggu orang lain melakukan sesuatu yang besar dalam hidupmu. Yang kamu butuhkan hanyalah keberanian untuk menjadi perubahan yang kamu ingin orang lain lakukan untukmu..

Semoga bermanfaat bro,,

Baca juga :
1.    Apa yang harus kulakukan??
2.    Lahir dengan hidup pas-pasan??
3.    Tidak bersih diri??
4.    Bingung dengan jodoh??
5.    Tidak punya karakter??
6.    Tidak selalu berpikir positif ??
7.    Mengharapkan mimpi??

Tidak bersih diri??


Mas bro,,,pernahkah terselip bayangan kalau sebenarnya tubuh kita adalah mesin?? ( ya g lah yauw, mesin is mesin tubuh ya tubuh,,,gmn sch antum). Up to you lah,,,yang jelas menurut ane sch tubuh kita adalah mesin yang penuh dengan keajaiban.

Bayangkan^^,,,, Tanpa kita sadari atau bahkan tanpa perlu kita perintahkan, ia dapat bekerja sendiri. Jantung berdetak, pembuluh-pembuluh darah mengalirkan darah, paru-paru menghirup udara, sistem pencernaan kita mencerna makanan dan mengubahnya jadi energi, dan sebagainya.

Bayangkan ^^,,,, Seandainya tubuh kita hanya bekerja jika kita harus memerintahkannya, mungkin kita takkan punya waktu untuk belajar, bersekolah, bermain, bekerja, apalagi fesbukan! ^^ Habis.. waktu kita sudah tersita untuk memerintahkan organ-organ tubuh kita agar bekerja dengan tepat. Jika tidak, bisa megap-megap kita karena anggota-anggota tubuh kita tidak mau bekerja dengan baik.

Salah satu keajaiban tubuh adalah, ia bisa membuang apa-apa yang tidak diperlukan olehnya. Itulah pentingnya saluran pencernaan, atau 'urusan belakang', yang terus terang saja seringkali membuat kita malu. Tapi gimana.. jika kita tidak melakukan panggilan alam tersebut, seluruh tubuh rasanya panas dingin nggak keruan! Apalagi dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat, makanan-makanan yang kurang sehat dan berserat seperti sekarang ini, tubuh kita seringkali mengalami kesusahan untuk beradaptasi dalam hal 'urusan belakang'.

Kebayang nggak sih bro,, kalo kamu nggak bisa ke belakang selama seminggu? Duuhh.. pasti mama sudah repot deh kasih makan sayur yang berserat tinggi, kasih minum minuman berserat yang katanya bisa melancarkan urusan belakang, bahkan mungkin memaksamu minum obat ini itu supaya urusan belakangmu lancar. Jika tidak... ampuuuunnn.. gak enak banget deh rasanya perutmu!

Hal yang sama juga berlaku dalam jiwa kita. Sayangnya, entah mengapa batin kita tidak dilengkapi dengan sistem yang bisa membuang sendiri hal-hal yang tidak penting di dalamnya seperti sistem pencernaan dalam tubuh. Jadi, semua tergantung dari keinginan kita. Kita bisa memilih untuk membuang racun-racun negatif dalam hati kita, atau menyimpannya sebagai sesuatu yang 'penting'.

Jujur saja. Jika seseorang menyakitimu, apa bisa kamu langsung memaafkannya? Mungkin bisa. Tapi nanti, setelah melewati hari-hari penuh kemarahan dan keinginan untuk membalas. Jika ada orang melemahkanmu, apa kamu bisa tetap kuat? Mungkin. Tapi nanti, setelah kamu menangis dan membuat orang lain mendukungmu dengan iba. Jika seseorang mencelamu, apa kamu bisa memertahankan citra diri yang kuat dan tetap positif? Mungkin bisa. Tapi setelah melalui serangkaian proses yang panjang dan sedikit melelahkan.

Sejujurnya, kita seringkali memilih untuk menyimpan banyak hal buruk dalam jiwa kita. Kenangan pahit, celaan seseorang, pengalaman dipermalukan, orang-orang yang mengecewakan, kekasih yang berkhianat, atau sohib yang menjelekkan nama kita di belakang (Duuhh.. daftarnya masih panjang nihhh...). Semua itu mungkin masuk dalam black listmu. Tapi entah mengapa, walaupun sudah black list, tetaaaaap saja kamu membawanya ke mana-mana. Sebetulnya kamu tak perlu melakukannya, tapi toh kamu merasa perlu melakukannya untuk menghukum mereka. Padahal kenyataannya, jika balas dendam terasa manis, mengapa akibat yang ditimbulkannya terasa begitu pahit?

Kebayang nggak kalo lemarimu berisi pakaian dan semua barang-barangmu sejak kamu masih bayi hingga sekarang? Pasti kamu akan membuangnya karena kamu merasa barang-barang itu nggak berguna. Kamu sudah bertumbuh besar sekarang, jadi kamu perlu terus memperbarui isi lemarimu. Paling nggak demikianlah pendapatmu kalo lagi musim sale, bukan? :) Kalo barang-barang kamu dimasukkan semua dalam satu lemari, kamu jadi nggak bisa menaruh barang-barang baru lainnya yang baru kamu beli dan yang akan kamu beli nanti.. Menyebalkan, bukan?

Demikian juga dengan lemari/ tempat penyimpanan dalam hati kita. Jika kamu terus saja menumpukkan barang-barang yang tidak berguna ke dalamnya, bagaimana kamu bisa mendapatkan hal-hal yang menyenangkan dalam hidupmu? Hatimu sudah penuh. Omongan orang sedikit saja bisa bikin hatimu sesak. Selisih pendapat sedikit saja sudah mematahkan hatimu. Bahkan sedikit kritik saja bisa menghancurkan hidupmu! Kenapa? Karena hatimu terlalu penuh untuk menerima kerasnya kenyataan hidup!

Saya juga tidak tahu mengapa Tuhan tidak memperlengkapi jiwa kita dengan sistem pembuangan secara alami. Mungkin karena Dia ingin kita sendiri yang mengolah pengalaman buruk kita. Mungkin Dia ingin kita belajar banyak dari hal-hal tersebut. Dan Dia ingin membentuk kita jadi pribadi-pribadi yang berkualitas melalui segala hal yang sepertinya buruk tersebut. Kamu bisa jadi kamu yang sekarang ini, antara lain karena segala peristiwa buruk dalam hidupmu.

Semoga bermanfaat bro,,


Baca juga :
1.    Apa yang harus kulakukan??
2.    Lahir dengan hidup pas-pasan??
3.    Siapakah aku??
4.    Bingung dengan jodoh??
5.    Tidak punya karakter??
6.    Tidak selalu berpikir positif ??
7.    Mengharapkan mimpi??

Harga Kayu Mindi


Seiring dengan makin banyaknya manfaat dan kegunaan kayu Mindi di dalam perindustrian kayu, harga log kayu Mindi selalu berubah. Untuk itu jika anda sebagai pemula yang ingin mencoba usaha kayu Mindi, kiranya informasi ini dapat sebagai literature dalam tahap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Harga Log/gelondong kayu Mindi saat ini menurut sepengetahuan dan berdasar apa yang CV Duta Rimba terima baik dari petani langsung, pengepul maupun dari tebang langsung di lokasi, adalah sebagai berikut :

Panjang
Diameter
Harga
Panjang 103 cm

20-24
710.000
25-29
790.000
30-39
810.000
40-49
820.000
50-59
835.000
Panjang 130 cm

15-18
470.000
19-24
675.000
25-29
760.000
30-39
790.000
40-49
800.000
50-59
810.000
Panjang 200 cm

20-24
720.000
25-29
820.000
30-39
910.000
40-49
985.000
50-59
1.010.000
Panjang 260 cm

25-29
840.000
30-39
960.000
40-49
1.050.000
50-59
1.085.000
Cat : kayu di ukur fisik dan table memakai rumus 785